Recent Movies

White House Down: Ketika Petaka Hadir di Rumah Presiden


John Cale (Channing Tatum) adalah petugas keamanan pribadi dari juru bicara kepresidenan Amerika Serikat Raphelson/Eli (Richard Jenkins), yang sedang mencoba menaikkan karirnya untuk menjadi bagian dari dinas rahasia Presiden Sawyer (Jamie Foxx). Saat memenuhi panggilan di gedung putih, Jhon mengajak putrinya yang gemar sekali dengan dunia politik bernama Emily Cale (Joey King). Mendapat hadiah spesial dari sang ayah, Emily merasa sangat bahagia karena bisa melihat dengan dekat 'kediaman' orang nomor satu di negaranya tersebut. Walau John gagal bergabung ke dinas rahasia kepresidenan, kebahagiaan yang terpancar dari wajah Emily seakan mampu meredam rasa kecewanya. Tapi kebahagiaan yang Emily rasakan di gedung putih tidak berlangsung lama. Sebuah teror telah ditanam di dalam istana presiden dan sudah dipastikan target utamanya adalah Presiden Sawyer yang kala itu sedang merencanakan perjanjian damai dengan negara lain. Di saat itulah John Cale merasa memiliki dua tanggung jawab, yaitu menyelamatkan Presiden sekaligus putri semata wayangnya. Jika Anda mencari keseruan dalam sebuah film, White House Down adalah salah satunya.

Disini Anda akan melihat sebuah teror yang mencekam di dalam gedung putih yang dikenal menjadi tempat paling steril di dunia. Sejak rencana teror diperlihatkan, tanpa disadari penonton akan dibuat penasaran dengan tujuan dari teror tersebut dan siapa dalang dibalik semua ini. Perlu diketahui, film White House Down memiliki durasi yang cukup lama yaitu 131 menit. Namun dapat dipastikan kalau rasa bosan tidak akan terasa ketika Anda menikmati film ini selain kesan mencekam, khawatir, penasaran dan kagum dengan kemegahan gedung putih yang tiba-tiba porak-poranda.

Selain itu, sesekali penonton juga akan dibuat tertawa dengan tingkah unik John dan Presiden Sawyer ketika berada di posisi yang genting ditengah kepungan para teroris. Di film ini banyak dialog-dialog yang sederhana namun penuh makna, oleh sebab itulah disarankan untuk tidak terlambat ketika menikmati White House Down agar bisa lebih memahami kisah di bagian akhirnya. Secara keseluruhan film ini sangatlah cocok bagi para pecinta action khususnya penggemar Channing Tatum dan Jamie Foxx, karena mereka mampu berkerjasama dengan sangat apik dan natural. Pesan yang terkandung dalam film ini juga cukup banyak yaitu mengenai nasionalisme, perdamaian, kepercayaan, kasih sayang dan mempergunakan kesempatan sebaik mungkin. Mampukah John menyelamatkan Presiden dan putrinya? dan siapakah dalang dibalik teror gedung putih? temukan jawabannya di White House Down.

Monster University: Kisah Para Monster Lucu di Bangku Kuliah


Mike (Billy Crystal) adalah monster yang penuh percaya diri meskipun teman-teman sekolahnya selalu memperoloknya. Tidak ada yang mau akrab dengan Mike karena ia dianggap bukan sejenis monster yang menakutkan. Di dunia monster, tentunya bisa menjadi sosok yang menakutkan adalah sebuah kebanggan yang tak ternilai. Mike kemudian termotivasi untuk masuk ke Monster University setelah bertemu idolanya, Frank McCay (John Krasinski) saat sekolahnya melakukan studi tur. Ia ingin menjadi monster yang menakutkan seperti Frank sehingga bisa lebih dihargai oleh monster-monster lainnya. Di hari pertama masuk Monster University, Mike bertemu dengan teman sekamarnya Randall Boggs (Steve Buscemi), yang juga memiliki kesulitan dalam bergaul. Mereka pun kompak untuk bisa meraih prestasi tertinggi di kelas menakut-nakuti. Di kelas tersebut mereka berkenalan dengan James Sullivan (John Goodman), putra dari monster terkenal Bill Sullivan. Karena memiliki garis keturunan yang terpandang, Jimes yang akrab disapa Sully ini bertingkah semaunya dan tidak mau berpatokan dengan akademis sekolah. Mike pun sering konflik dengan Sully lantaran merasa kurang nyaman dengan sifat 'sok artisnya'. Permasalahan pun mulai muncul akibat perseteruan Mike dan Sully, mereka dikeluarkan dari kelas menakut-nakuti oleh dekan terpandang Monster University Dean Hardscrabble (Helen Mirren). Meskipun demikian Mike pantang menyerah, ia mencoba mengikuti kompetisi tahunan Monster University yaitu Scare Games untuk membuktikan kalau ia tidak layak dikeluarkan dan bisa menjadi sosok yang menakutkan seperti monster-monster lainnya. Karena kompetisi tersebut diharuskan memiliki tim, Mike pun bergabung dengan sekelompok monster yang hampir 'mirip' dengannya dengan nama Oozma Kappa. Akhirnya datang juga, mungkin itulah reaksi awal ketika mengetahui ada film ini.

Sejak film pertamanya yang berjudul Monster. Inc dirilis pada tahun 2001, kini Pixar Animation Studios dan Walt Disney Pictures akan mulai mencoba untuk melanjutkan kesuksesannya. Entah apa yang membuat Pixar dan Disney membutuhkan waktu hingga 12 tahun untuk film ini. Namun yang terpenting saat ini adalah sosok Mike dan Sully telah hadir serta siap menebus kerinduan Anda selama lebih dari satu dekade. Perlu diketahui, Monster University adalah prekuel dari Monster.Inc yang mengisahkan bagaimana Mike dan Sully bisa bersahabat dekat. Disinilah penantian Anda selama lebih dari satu dekade bisa tertebus karena akan melihat lebih banyak monster-monster yang lucu dan unik. Apalagi ketika film ini menampilkan Mike kecil saat masih duduk di bangku sekolah yang seakan mirip anggur berwarna hijau dan sangat jauh dari kesan menakutkan. Sesuai dengan ciri khasnya, film kehidupan para monster ini dikombinasikan dengan set up dunia nyata lewat cara yang unik. Inilah yang membuat produksi Pixar dan Disney menjadi jauh lebih menarik lewat kualitas animasinya meskipun dilandasi plot cerita yang sangat sederhana. Hal serupa juga mereka lakukan di Toy Story, Cars dan Brave yang sukses meraup keuntungan dengan konsep tersebut. Monster University memang sangat kental dengan unsur humornya. Tapi Pixar tetap teguh pada idealismenya untuk menyisipkan pesan yang mendalam dan menginspirasi lewat ceritanya yang original. Disini penonton akan dibuat terpingkal-pingkal ketika Mike bergabung dengan rekan-rekan setimnya di Oozma Kappa dan menjadi lebih bermakna ketika ia memicu yang lain untuk bisa menjadi juara di Scare Gemes. Tentu pesan yang terkandung di film ini sangatlah beragam mulai dari kejujuran, persahabatan, solidaritas, percaya diri, kerja keras dan sebagainya. Yang terasa sangat 'mendalam' meskipun terlontar dari ucapan yang sederhana di film ini adalah "Tidaklah mengapa jika kita biasa-biasa saja". Quote itu seakan menjadi penyemangat sekaligus membuat film Monster University lebih berharga dari sekedar hiburan.

Secara keseluruhan, film arahan sutradara Dan Scanlon ini sangatlah menarik dan cocok untuk ditonton oleh seluruh keluarga. Bagi yang belum menonton Monster. Inc (2001), Anda tetap bisa menikmati film Monster University karena ini adalah prekuel yang merupakan kisah mundur dari film sebelumnya. Bagaimana kiprah Mike selanjutnya pasca didepak dari Monster University? apakah tim yang dimotorinya yaitu Oozma Kappa bisa menjuarai Scare Games? Jawabnya tentu hanya bisa diketahui dengan menonton Monster University yang dijadwalkan tayang di Cinema 21 pada tanggal 21 Juni 2013.

World War Z: Perang Manusia Melawan Zombie


Bagi Anda pecinta film Zombie, World War Z bisa jadi adalah impian yang menjadi kenyataan, penuh ketegangan, darah dan kekacauan khas yang diciptakan oleh para mayat hidup ini. Diadaptasi dari buku novel berjudul sama karangan Max Brooks, World War Z benar-benar menciptakan atmosfer kengerian yang tiada akhir. Tidak banyak basa basi, World War Z mengisahkan tentang serangan zombie yang sadis, beringas dan menglobal dikarenakan sebuah virus misterius. Virus yang dapat merubah manusia berakal menjadi mayat hidup hanya dalam waktu 12 detik saja. Itulah alasan mengapa kekacauan terjadi dimana-mana dalam skala dunia. Gerry Lane (Brad Pitt) mantan anggota PBB yang berpengalaman dilapangan dan banyak terlibat dalam situasi di medan-medan konflik, ditugasi kembali untuk menemani seorang dokter ahli virus dari Harvard, Andrew Fassbach (Elyes Gabel) guna mencari obat untuk mengatasi zombie-zombie tersebut. Gerry yang awalnya menolak tidak kuasa menerima tugas tersebut demi menyelamatkan istri dan kedua putrinya agar tetap berada di zona aman. Gerry akhirnya pergi bersama Andrew dan tim buatan PBB untuk mencari asal virus tersebut berasal dan mencari vaksin sambil berharap menemukan jawaban atas bencana yang mengancam populasi umat manusia dimuka bumi.

Tegang dari awal hingga akhir, itu adalah kata yang bisa digambarkan setelah menonton World War Z. Dengan durasi 116 menit, World War Z seakan tidak memberikan Anda kesempatan untuk mengatur nafas sejenak. Kesadisan para zombie ini dipastikan akan memacu ketegangan yang tak berujung. Sebuah gambaran Perang Dunia antara manusia dan zombie itulah yang ingin digambarkan Marc Foster selaku sutradara World War Z. Marc mengemas dengan apik film ini berkat dukungan naskah yang kuat dari Matthew Michael Carnahan (State of Play), Drew Goddard (The Cabin in The Woods dan Cloverfield) dan Damon Lindelof (Star Trek Into Darkness dan Prometheus).

Penasaran dengan aksi Brad Pitt di World War Z, saksikan filmnya mulai 19 Juni 2013 hanya di Cinema 21.

Man of Steel: Tugas Berat Pertama Superman


Clark Kent/Kal-El (Henry Cavill) merasa bingung dengan kekuatan yang dimilikinya. Ia merasa istimewa sekaligus merasa aneh karena berbeda dengan teman-temannya. Walau sering dikucilkan dan ditindas, Clark diajarkan untuk tetap sabar serta menghindari penggunaan kekuatan spesialnya. Tapi di sisi lain, Clark mulai sering beradu paham dengan ayah angkatnya, Jonathan Kent (Kevin Costner) yang tetap memaksa untuk tidak menggunakan kemampuannya untuk menolong orang lain. Menurut Jonathan, dunia masih belum bisa menerima fakta akan kehadirannya. Setelah beranjak dewasa, Jonathan sadar kalau kehadiran Clark ke bumi memiliki sebuah tujuan. Ia pun membeberkan kisah sebenarnya dan menyarankan Clark untuk mencari tahu hal tersebut. Ketika Clark mulai menemukan titik terang tentang jati diri dia sebenarnya, seorang reporter cantik bernama Lois Lane (Amy Adams) merasa sangat tertarik untuk mengangkat kisahnya. Masalah mulai muncul ketika bangsa tersisa dari planet Krypton pimpinan Jendral Zod (Michael Shannon) hadir di bumi dan ingin membentuk planet Krypton yang baru. Dari sanalah Clark mulai menggunakan semua kekuatannya untuk menyelamatkan umat manusia, meskipun mereka masih ragu dengan kehadirannya. Akhirnya film yang paling dinanti di tahun 2013 telah hadir di jaringan Cinema 21. Adalah Man of Steel yang merupakan karya terbaru dari kolaborasi apik antara sutradara Zack Snyder dengan produser Christopher Nolan, dimana mereka telah sukses menawarkan tontonan yang lebih dari yang Anda bayangkan. Ada banyak alasan mengapa Man of Steel dianggap telah sukses menyajikan tontonan yang melebihi dugaan para penonton, salah satu diantaranya adalah dari unsur actionnya.

Disini Anda akan dimanjakan dengan adegan pertempuran yang sangat dahsyat dan penuh kehancuran, layaknya pertarungan para dewa dan bumi hanya sebagai 'kotak pasirnya'. Kombinasi antara gaya 'kinetik' Zack Snyder dengan 'gelapnya' Nolan juga telah berhasil mengangkat film ini menjadi jauh lebih menarik. Mereka mencoba menawarkan isu dilema moral dengan pertanyaan apakah manusia bisa mempercayai seorang alien untuk menyelamatkan bumi? Kenapa seseorang yang bukan dari bumi mau pertaruhkan nyawanya demi keselamatan umat manusia? Pengalaman action Zack di film 300 (2006) benar-benar diutarakan disini, dipadu dengan emosi yang mendalam lewat sentuhan Nolan yang merangkap sebagai penulis skenario bersama David S. Goyer. Jika bicara mengenai sosok Superman, sudah tentu pemeran utama di film Man of Steel menjadi 'sasaran' utama dari perhatian penonton. Henry Cavill yang dipercaya mengemban tugas tersebut dinilai sangat mumpuni mendalami karakternya baik di dalam maupun di luar kostum merah biru. Diyakini aktor asal Inggris tersebut bakal lebih populer usai membintangi film Man of Steel. Secara fisik ia juga lebih dinamis ketimbang pendahulunya, dan itu terlihat sangat jelas ketika menjalani adegan penyelamatan dengan bertelanjang dada. Pemeran pendukung di Man of Steel juga tidak boleh dipandang sebelah mata karena didalamnya banyak sekali artis-artis kelas A seperti Kevin Costner, Russell Crowe, Michael Shannon, Laurence Fishburne dan sebagainya. Mereka terbukti mampu bermain dengan sangat maksimal meskipun lewat scene yang terbatas. Khusus untuk peran Russell dan Kevin, secara emosi keduanya benar-benar berhasil membentuk karakter Clark/Kal-El menjadi lebih luar biasa. Secara keseluruhan, Man of Steel telah berhasil menggambarkan sosok superhero yang realistis, penuh emosi dan unsur action mumpuni. Meskipun David S. Goyer dan Christopher Nolan cukup berani menampilkan alur cerita yang maju mundur, namun tanpa disadari hal itu justru memancing perhatian penonton untuk terus fokus dengan kisahnya.

Lewat film ini penonton bisa mendapatkan pesan mengenai arti pahlawan sebenarnya dan pentingnya sebuah harapan yang lebih baik. Mampukah Clark menemukan jati diri dia sebenarnya? Apakah Superman bisa mengalahkan Jendral Zod yang ingin menguasai bumi? jawabnya tentu hanya bisa diketahui dengan menonton film Man of Steel yang sudah tayang di Cinema 21 pada hari ini (13/6).

After Earth: Saat Bumi Bukan Lagi Tempat yang Nyaman


Sukses dengan The Pursuit of Happyness (2006), membuat Will Smith dan Jaden Smith kembali berakting bersama dalam After Earth. Kali ini dibawah komando M. Night Shyamalan sebagai sutradara, aksi ayah dan anak ini akan kembali bisa dinikmati. Alkisah bumi ditinggalkan oleh manusia karena sebuah bencana yang memaksa manusia mencari rumah baru yang disebut dengan Nova Prime. Namun di Nova Prime manusia tidak sendiri, sosok 'mahluk lain' muncul dengan senjata mereka berupa predator bernama Ursa. Walau buta, Ursa bisa tetap melacak lewat ketakutan yang keluar dari manusia. Hanya satu orang yang tidak memiliki ketakutan dalam dirinya. Dialah Jenderal Cypher Raige (Will Smith) yang bisa menghilangkan rasa takutnya dihadapan Ursa. Tehnik yang digunakan Cypher dikenal dengan istilah 'menghantu' dan diadopsi oleh The Rangers Corps untuk para Ranger baru. Jendral Cypher adalah legenda hidup bagi The Rangers Corps. Sang anak Kitai Raige (Jaden Smith) pun berambisi menjadi seorang Ranger tangguh. Namun kehebatan Kitai dilapangan ternyata tidak membuat Kitai lolos sebagai anggota Ranger. Kitai gagal dan kecewa dengan itu, apalagi sang ayah diketahui akan segera pensiun. Hubungan anak dan ayah yang kurang harmonis ternyata mendorong Faia (Sophie Okonedo), Istri Cypher dan Ibu kitai membujuk suaminya untuk membawa Kitai dalam misi terakhir Cypher sebelum pensiun. Hal ini disambut oleh Kitai yang memang ingin merasakan sebuah petualangan layaknya seorang Ranger. Dalam misi terakhirnya ini, pesawat mereka terkena badai asteroid dan mereka terpaksa mendarat darurat disebuah planet terlarang dan berbahaya yang dulu mereka sebut sebagai bumi. Di bumi, Kitai mendapatkan tugas dari sang ayah yang terluka parah, Kitai harus berhasil menemukan bagian pesawat mereka yang hilang agar mereka bisa selamat.

After Earth yang ceritanya dibuat oleh Will Smith sendiri ternyata memberi warna baru dalam film sci-fi adventure. Imajinasi Will diterjemahkan oleh Gary Whitta dan sutradara M. Night Shyamalan yang juga ikut dalam penulisan skenario film. Penggambaran wajah bumi yang sudah ditinggalkan manusia selama 1000 tahun serta evolusi binatangnya seakan membawa kita ke sebuah planet baru yang misterius. Perubahan cuaca ekstrem serta flora dan fauna bumi saat itu menjadikan bumi bukan lagi tempat yang nyaman.

After Earth juga menjadi pembuktian akting Jaden Smith bersama sang Ayah. Akankah Jaden akan sukses seperti ayahnya yang sudah diakui dunia sebagai aktor papan atas. Penasaran dengan aksi ayah dan anak ini, saksikan After Earth mulai 5 Juni 2013.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Sinopsis Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger