Recent Movies

Pacific Rim: Pertempuran Seru Antara Robot dan Monster Raksasa


Ketika manusia berusaha mencari tahu tentang keberadaan mahluk lain selain di bumi, tanpa disadari di kedalaman laut planet ini terdapat 'lubang terobosan' yang melahirkan monster-monster raksasa bernama Kaiju. Mahluk mengerikan itu membantai semua umat manusia tanpa basa-basi demi mengembangkan populasi mereka di bumi. Melihat petaka global ini, seluruh negara di dunia bergabung dan mencoba melawan Kaiju dengan membuat pasukan robot raksasa bernama Jaegers. Meskipun Kaiju berhasil dikalahkan, namun Kaiju-Kaiju yang lain terus bermunculan seakan tidak ada habisnya. Di pasukan elit Jaegers, Becket bersaudara yaitu Yancy Becket (Diego Klattenhoff) dan Raleigh Becket (Charlie Hunnam) seakan menjadi selebriti karena memiliki prestasi luar biasa dalam membasmi Kaiju. Lewat kendaraan Jaegers-nya yang bernama Gipsy Danger, mereka menjadi andalan dalam menghambat teror monster Kaiju ke wilayah manusia. Namun pada suatu hari, Becket bersaudara menghadapi Kaiju yang lain dari biasanya, yang membuat ketenaran mereka hilang. Akibat peristiwa itu, pemerintah sadar kalau Kaiju mampu berevolusi dan semakin kuat di setiap kemunculannya. Pemerintah menganggap Jaegers telah gagal dan lebih memilih untuk membangun tembok besar untuk pertahanan. Di sisi lain, Idris Elba (Stacker Pentecost) komandan para pasukan Jaegers tetap yakin bahwa Kaiju bisa dikalahkan oleh mereka.

Jika Anda mencari tontonan action fantasi yang seru, film Pacific Rim adalah pilihan yang sangat tepat karena menonjolkan aksi pertarungan maut antara monster raksasa dengan robot raksasa yang dikendarai oleh dua orang manusia. Jika ada membayangkan monster Kaiju mirip Godzilla atau dinosaurus di film Jurassic Park (1993), maka Anda salah besar. Di film Pacific Rim, monster Kaiju jauh lebih besar, lebih menyeramkan dan tentunya lebih beringas. Sudah tentu kehancuran yang disebabkan oleh teror Kaiju dan pertempuran antara Jaegers dengan Kaiju juga berdampak luas, sehingga dapat dipastikan bisa membuat penonton merasa kagum dengan kemegahan film ini. Karena teror Kaiju menjadi permasalahan global, maka lokasi dari film ini jauh dari kesan sempit. Pacific Rim menampilkan latar belakang di beberapa negara mulai dari Amerika Serikat, Australia, Alaska hingga Hongkong.

Dalam urusan membuat sosok mahluk aneh, sutradara Guillermo Del Toro memang sudah sangat berpengalaman lewat film sebelumnya seperti Mimic (2001) dan Hellboy (2004), tapi di Pacific Rim bisa jadi ini adalah karya monster terbaik Del Toro lewat sosok Kaiju. Selain memiliki tubuh yang sangat besar, jenis Kaiju pun beragam dan punya 'senjata' yang mematikan. Bicara tentang Hellboy, Del Toro juga melibatkan bintang utama dari film tersebut di Pacific Rim sebagai Hannibal Chau. Kali ini dia bukan menjadi pahlawan dalam kegelapan, melainkan berperan sebagai seorang yang sangat unik dan 'akrab' dengan monster Kaiju. Tidak ketinggalan, duet Charlie Hunnam dan Rinko Kikuchi sebagai Mako Mori di film ini begitu padu. Keduanya terlihat sangat prima saat melakukan adegan berat seperti pertarungan satu lawan satu dan pertempuran melawan Kaiju di dalam robot Gipsy Danger. Karena film ini termasuk kedalam genre fantasi, sudah tentu unsur efek gambar Pacific Rim sangatlah penting demi mendukung kualitas ceritanya. Hal ini membuat sosok monster Kaiju dan Jaegers semakin lebih hidup dan tentunya terasa maksimal jika Anda menikmati film ini dengan format 3D ataupun IMAX. Secara keseluruhan, Pacific Rim sangatlah menarik untuk ditonton dan aman dikonsumsi anak-anak. Bagaimanakah cara manusia membasmi Kaiju yang mampu berevolusi setiap kemunculannya? Mampukah para Jaegers bangkit demi kelangsungan hidup umat manusia? temukan jawabannya dengan menonton film Pacific Rim yang mulai tayang pada hari ini, 11 Juli 2013 di Cinema 21.

The Conjuring: Mengungkap Fakta Dibalik Rumah Berhantu


Pasangan suami istri Roger Perron (Ron Livingston) dan Carolyn Perron (Lili Taylor) berserta anak-anaknya yaitu Andrea (Shanley Caswell), Nancy (Hayley McFarland), Christine (Joey King), Cindy (Mackenzie Foy) serta April (Kyla Deaver), baru saja pindah ke rumah ke daerah pedesaan yang asri. Semuanya terlihat sangat antusias karena bisa menikmati suasana baru dan rumah yang lebih besar. Tapi kesenangan yang mereka rasakan tidak berlangsung lama, karena perlahan namun pasti berbagai macam keanehan pun mulai melanda keluarga Perron. Mereka juga menyadari kalau rumah yang baru mereka beli ternyata lebih luas dari yang mereka bayangkan, karena terdapat ruangan bawah tanah yang tersembunyi berisikan benda-benda antik milik keluarga sebelumnya yang tinggal di rumah tersebut. Sejak penemuan ruangan itulah teror yang dihadapi oleh keluarga Perron semakin 'ekstrim'.


Merasa tidak nyaman dengan gangguan yang mereka alami, Carolyn akhirnya berkonsultasi dengan pasangan paranormal Ed Warren (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga). Tanpa basa- basi, keduanya pun mencoba melakukan penyelidikan di kediaman keluarga Perron dan menarik kesimpulan kalau yang mereka hadapi adalah sosok iblis yang sangat kuat. The Conjuring merupakan film arahan sutradara yang sangat berpengalaman menggarap layar lebar bergenre horor thriller, James Wan. Banyak film-film horor thriller arahannya meraih kesuksesan seperti Saw (2004), Dead Silence (2007) dan Insidious (2010). Jika bicara mengenai kualitas horor di film The Conjuring Anda tentu tak akan ragu jika melihat film-film karya James sebelumnya. Dan yang lebih menakutkan lagi adalah The Conjuring diadaptasi dari kisah nyata pengalaman pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren . Ini adalah kali pertama James menyutradarai film adaptasi kisah nyata dan menjadi pengalaman perdana juga bagi Ed serta Lorraine, untuk membagi kisah seram yang pernah mereka alami. Yang menarik di film ini adalah, aktifitas mistis yang diduga dilakukan oleh hantu sebisa mungkin dijelaskan secara logika oleh Ed dan Lorraine. Namun keduanya mulai mengakui adanya gangguan iblis setelah mengunjungi rumah keluarga Roger.


Mulai darisinilah film The Conjuring terasa sangat mendebarkan. Bukan hanya penuh dengan 'kejutan' tapi rasa takut yang bakal dirasakan penonton nanti memiliki tempo lamban, sehingga perasaan mencekam dipastikan tertanam lama di pikiran Anda. Sejak itulah teriakan dan histeria penonton diyakini tidak akan terbendung ketika berbagai macam kejutan itu tampak di depan layar. Dengan latar belakang cerita di tahun 1971, karakter Ed dan Lorraine mampu diperankan sangat natural oleh Patrick Wilson dan Vera Farmiga. Metode penyelidikan aktifitas spiritual di film tersebut juga tergolong modern untuk tahun tersebut, karena menggunakan berbagai macam alat elektronik seperti kamera, alat rekam hingga lampu ultraviolet. Dokumentasi seperti ini wajib dilakukan Ed dan Lorraine karena mereka sering memberikan seminar-seminar di kampus mengenai hasil penyelidikan mereka terhadap dunia gaib. Meskipun film ini sangat total dalam menawarkan nuansa horor, namun sutradara James Wan tetap memberikan sedikit humor supaya penonton bisa 'memperlambat' detak jantungnya setelah digempur dengan teror ketakutan secara bertubi-tubi. Di film ini James benar-benar sukses memanfaatkan ruang yang sempit menjadi teror ketakutan yang luas, lantaran hampir semua adegan menakutkan ditampilkan di satu rumah tua milik karakter Roger dan keluarganya. Secara keseluruhan, film The Conjuring sangat direkomendasikan bagi Anda yang haus akan adrenalin dan tentunya pecinta film horor. Bagaimanakah pengalaman Ed dan Lorraine ketika diangkat menjadi sebuah film? Dan apa yang menyebabkan rumah keluarga Roger berhantu? Temukan jawabannya dengan menonton film The Conjuring di Cinema 21.

The Call: Keberanian dan Perjuangan dari Dua Orang Wanita


Marabahaya memang tak dapat dihindari. Namun bukan berarti Anda harus tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa saat hal buruk terjadi menimpa Anda atau orang disekitar Anda, karena selalu ada tangan yang akan mengulur bila Anda membutuhkan bantuan. Dalam The Call, begitulah yang tergambar. Bermula ketika seorang operator telepon 911 yang berpengalaman, Jordan Turner (Halle Berry), membuat kesalahan saat mendapati telepon dari seorang gadis bernama Leah Templeton (Evie Thompson). Leah saat itu menelepon karena seorang pria asing berusaha masuk ke rumahnya, dan ia seorang diri di dalam rumah. Bermaksud menyelamatkan, namun Jordan malah secara tidak sengaja membuat kesalahan yang berakibat hilangnya nyawa Leah. Terpukul dengan kejadian tersebut, Jordan pun memutuskan untuk tak lagi duduk sebagai operator 911. Ia berpindah haluan menjadi pengajar bagi para calon karyawan magang di 911. Kematian tragis Leah saat itu terus menghantui Jordan hingga 6 bulan lamanya. Namun pada suatu ketika, saat dihadapkan pada telepon dengan suatu tragedi yang nyaris sama dengan Leah, nurani Jordan pun tergerak dan ia kembali melayani sebagai operator 911. Adalah Casey Welson (Abigail Breslin), seorang gadis belia diseberang telepon yang memohon bantuan dari Jordan. Casey yang saat itu sedang diculik, berada di dalam bagasi mobil dan pencarian terhadap dirinya berlangsung cukup sulit.

Seiring cemasnya penantian untuk menemukan Casey, hati Jordan semakin tergerak ketika mengetahui sebuah kenyataan mengejutkan. Apakah kiranya hal yang mengejutkan tersebut? Akankah Casey mampu diselamatkan, atau akan berakhir sama dengan Leah? Sebuah persembahan hebat dari Troika Pictures siap menggiring Anda untuk menuju ke bioskop Cinema 21. Film bertemakan crime thriller berjudul The Call ini tak lama lagi akan menjadi pilihan menarik bagi Anda. Selain didukung oleh bintang berbakat seperti Halle Berry, Abigail Breslin, Morris Chestnut, Michael Eklund dan David Otunga, The Call juga menawarkan sebuah kisah perjuangan berani yang dialami oleh dua orang wanita. Ia yang berani memperjuangkan hidupnya, dan ia yang berani mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Dibawah arahan sutradara Brad Anderson, The Call memiliki kisah yang mudah untuk ditangkap. Hal ini juga lantaran tidak banyak plot-plot lokasi yang digunakan.

Namun tak perlu khawatir, karena kejenuhan tak akan menghampiri Anda selama 94 menit durasi pemutaran The Call. Penasaran bagaimana aksi dua orang wanita, Halle Berry dan Abigail Berslin dalam menunjukkan keberanian mereka? Jangan lewatkan The Call di Cinema 21.

The Wolverine: Masa Lalu yang Menentukan Takdir Masa Depan

Perjalanan Logan (Hugh Jackman) dalam The Wolverine berlanjut, kali ini dibayangi mimpi buruk yang kelam, Logan mencoba menjalani hidupnya pasca meninggalnya sang terkasih Jean (Famke Janssen).
The Wolverine bermula dari kebaikan Logan di masa lalunya yang membawanya pada sebuah jalan yang akan mengubah takdirnya. Logan yang pernah ditahan oleh tentara Jepang, harus kembali ke negeri Sakura itu untuk menemui teman lamanya Yashida (Hal Yamanouchi) yang tengah sekarat.
Yashida adalah pengusaha besar di Jepang dan juga seorang samurai sejati. Perusahaannya merupakan raksasa di dalam negeri dan disegani di Asia. Menjelang ajal, Yashida meninggalkan sebuah wasiat kepada Logan agar melindungi cucunya Mariko (Tao Okamoto). 
Ancaman datang lewat Yakuza yang ingin membunuh Mariko. Logan yang awalnya tidak ingin ikut campur pun terpaksa membantu keturunan Yashida itu. Tidak mudah bagi Logan untuk menyelamatkan Mariko, pasalnya kekuatannya hilang dan harus bertarung layaknya manusia biasa.




Bagi Anda penggemar Wolverine, kisah terbaru Logan dalam The Wolverine dipastikan akan memuaskan setelah menunggu 4 tahun saat seri pertamanya X-Men Origins: Wolverine (2009) dirilis. Untuk mengikat cerita film, Mark Bomback, Scott Frank dan Christopher McQuarrie yang bertugas sebagai penulis naskah menyambung benang merah pada kisah terakhir X-Men: The Last Stand (2006).
Cerita yang kuat ini dijahit rapih oleh James Mangold selaku sutradara yang kembali membawa aksi liar sang jagoan layaknya binatang buas. Saran bagi Anda, setelah film habis, jangan beranjak dari kursi, pasalnya akan ada sebuah adegan tambahan yang dipastikan akan membuat Anda bertepuk tangan dan akan semakin penasaran dengan kisah lanjutannya.

Aksi liar Hugh Jackman dalam The Wolverine bisa Anda saksikan mulai hari ini 24 Juli 2013 di bioskop.

The Smurfs 2: Misi Penyelamatan Smurfette dari Cengkraman Gargamel



Smurfette (Katy Perry) merasa jenuh karena kerap dihantui dengan mimpi buruk yang selalu dialami saat hari ulang tahunnya. Di mimpi tersebut, ia kembali menjadi mahluk ciptaan penyihir jahat Gargamel (Hank Azaria), yang memiliki sifat nakal dan selalu membuat kekacauan di negeri Smurf. Di tengah perasaan galaunya tersebut, Papa Smurf (Jonathan Winters) mencoba menenangkan Smurfette dan menjelaskan kalau hal itu tidak mungkin terjadi karena itu hanyalah peristiwa di masa lalu yang tak perlu dikenang. Pasca mendengar nasehat dari Papa Smurf, Smurfette pun mulai agak tenang dan mencoba mengalihkan pikiran ke acara hari ulang tahunnya. Tapi para Smurf ternyata memiliki rencana lain, yaitu ingin membuat kejutan kepada Smurfette seakan mereka melupakan hari ulang tahun dari Smurf berambut pirang tersebut. Di sisi lain, penyihir jahat Gargamel menciptakan dua Smurf nakal bernama Vexy (Christina Ricci) dan Hackus (J.B. Smoove) untuk menculik Smurfette demi rencana barunya. Gargamel ingin mengetahui ramuan rahasia Papa Smurf yang bisa mengubah Smurfette menjadi Smurf biru seutuhnya.


Gargamel yang menjadi pesulap terkenal di Perancis bersama kucing peliharaannya Azrael ( Frank Welker), akhirnya berhasil menculik Smurfette lewat bantuan Vexy dan Hackus. Dunia Smurf pun gempar atas hilangnya Smurfette, dan Papa Smurf selaku sosok yang paling dihormati disana memutuskan untuk melakukan misi penjemputan bersama tim 'terbaiknya'. Bagi yang sudah sangat rindu dengan kehadiran Smurfs sejak tahun 2011 lalu, bersiap-siaplah untuk terhibur kembali lewat karakter-karakter lucu dari Papa Smurf, Grouchy Smurf, Clumsy Smurf, Vanity Smurf, Brainy Smurf, Handy Smurf, Gutsy Smurf, Hefty Smurf, Panicky Smurf, Greedy Smurf dan sebagainya. Nuansa biru langit yang identik dengan Smurfs, seketika langsung memancing tawa saat film The Smurfs 2 baru dimulai. Hal ini tentu sudah menjadi harapan para pecinta Smurfs yang sudah menunggu 2 tahun untuk sekuelnya.


Setelah sebelumnya mereka singgah ke kota New York, kini di The Smurfs 2 Papa Smurf dan kawan-kawan beraksi di kota Paris, Perancis tempat penyihir jahat Gargamel menjadi pesulap terkenal disana dan menyekap Smurfette. Misi penjemputan inilah yang menjadi sangat menarik karena tidaklah mudah bagi para mahluk mini berwarna biru ini berkeliaran di dunia manusia. Terlebih lagi mereka harus berhadapan dengan penyihir jahat sekelas Gargamel. Film The Smurfs 2 bukan sebatas misi penyelamatan Smurfette dari tangan Gargamel, disini juga ada kisah mengenai rasa cinta yang sempat hilang dari anggota keluarga. Oleh sebab itulah kisah dari The Smurfs 2 kali ini lebih luas dan mengandung lebih banyak pesan positif di dalamnya. Dengan kata lain, The Smurfs 2 bukan hanya bisa dinikmati oleh anak-anak saja, tapi seluruh anggota keluarga juga bisa menyaksikan film adaptasi komik karya Peyo ini. Bagi yang belum menonton film The Smurfs (2011), Anda masih bisa menikmati The Smurfs 2 karena ada sedikit narasi yang menjelaskan latar belakang Smurfs dan Gargamel. Namun tentu akan terasa lebih lengkap lagi jika sudah menonton film sebelumnya karena di The Smurfs 2 terdapat karakter manusia yang kembali membantu para Smurfs menjalankan misinya. Secara keseluruhan, film The Smurfs 2 sangatlah menarik untuk disimak karena sangatlah menghibur dan mengandung banyak pesan positif mengenai cinta secara universal. Jangan ketinggalan menonton The Smurfs 2 yang bakal tayang di Cinema 21 pada tanggal 2 Agustus 2013 ya, karena kabarnya The Smurfs 3 sudah mulai dipersiapkan untuk rilis di tahun 2015.

Despicable Me 2: Perjalanan Seru Gru Demi Selamatkan Minions


Gru (Steve Carell), kini tengah asyik menikmati kehadiran anggota baru keluarganya, Agnes, Edith dan Margo. Hari-hari Gru disibukkan dengan ketiga putrinya tersebut. Gru bahkan kini memiliki profesi baru, yakni memproduksi selai dan jelly. Hal tersebut tidak berlangsung lama setelah seorang wanita datang menghampiri Gru ke rumahnya, Lucy (Kristen Wiig). Dengan cara yang sedikit ekstrim, Gru pun dibawa menuju markas Liga Anti-Kejahatan. Disana, Gru dimintai bantuan untuk menghentikan seorang penjahat baru yang memiliki serum rahasia. Berdampingan dengan Lucy sebagai rekan kerja, Gru pun memulai kembali aksinya. Ditengah-tengah pencarian tersebut, Gru bertemu dengan penjahat baru yang ia curigai, Eduardo El Macho (Benjamin Bratt). Dan disaat yang bersamaan, para minions Gru mulai menjadi korban dari kejahatan El Macho. Bagaimanakah cara Gru menyelamatkan para minionsnya tersebut?

Despicable Me 2 adalah kisah animasi keluarga yang layak untuk menjadi pilihan utama Anda. Masih dibawah arahan Pierre Coffin dan Chris Renaud, Despicable Me 2 menghadirkan keseruan dan kelucuan-kelucuan yang lebih intens. Tak hanya dipenuhi dengan aksi-aksi menarik Gru dan para minions, kehadiran Lucy pun menambah bumbu humor sekaligus romansa epik yang kerap mengundang tawa. Berdurasi 98 menit, Despicable Me 2 mampu menghibur Anda setiap menit yang ditampilkan. Ditengah keseruan Gru menjalankan aksinya, para minions pun tetap setia dengan kekonyolan-kekonyolan yang lucu.

Perlu diketahui, film dibawah naungan Illumination Entertainment ini juga akan tayang dalam format 3D, dan teater IMAX. Lantas bagaimanakah aksi Gru dan para minions dalam Despicable Me 2 kali ini? Temukan jawabannya dengan menyaksikan Despicable Me 2 mulai 3 Juli di Cinema 21 terdekat.

The Heat: Kolaborasi Unik Agen FBI dan Polisi Lokal


Perjalanan seru dan tak terlupakan bermula ketika seorang Agen Khusus FBI di New York, Sarah Ashburn (Sandra Bullock), dikirim oleh bosnya untuk memecahkan sebuah kasus di Boston, Massachusetts. Mengingat kemampuannya dalam menganalisa dan setumpuk prestasi yang telah didapatnya, Ashburn pun menjadikan hal tersebut sebagai batu loncatan agar ia dapat duduk di kursi jabatan yang lebih tinggi. Adalah Simon Larkin, yang menjadi target utama Ashburn di Boston. Bukan dengan mudah Ashburn memecahkan kasus tersebut, ditambah lagi setelah pertemuan yang kurang menyenangkan dengan seorang Polisi Lokal, Mullins (Melissa McCarthy). Jauh berbeda dengan Ashburn yang berbasis 'text book', Mullins sangatlah berapi-api dan punya caranya sendiri dalam menghadapi kasus. Meski diawal mereka berdua sempat bersitegang, hal itu tidak berlangsung lama karena keduanya diharuskan bekerja sama untuk membekuk Larkins. Dalam penyelidikannya tersebut, terkuaklah sesuatu yang memilukan yang menimpa Mullins. Lantas mampukah keduanya bersama-sama menaklukkan target mereka? Jika Anda menginginkan suasana tegang dengan kemasan humor, The Heat lah jawabannya.

Tak diragukan lagi, keterlibatan Sandra Bullock dan Melissa McCarthy di dalamnya menjadi salah satu pemicu menghiburnya film The Heat ini. Disisi lain, sang sutradara Paul Feig, mengemas intisari cerita dengan sangat ringan dan sedikit kejutan diakhirnya. Sentuhan-sentuhan humor pun tampak begitu nyata dan mampu mengocok perut Anda. Bahkan karena kelucuannya, Anda seakan tak mampu untuk berhenti tertawa melihat ulah dari dua orang rekan kerja tersebut.

Dibawah produksi Twentieth Century Fox, The Heat dengan durasi 117 menit ini juga menawarkan kombinasi unik antara dua kepribadian manusia yang berbeda, dan cara mereka untuk mengatasi perbedaan tersebut. Sang penulis, Katie Dippold, juga dengan luar biasa memadu padankan sebuah kisah segar yang sangat menghibur. Aksi kolaborasi dari Agen Khusus FBI dan Polisi Lokal Boston dalam The Heat ini akan siap menghibur Anda mulai 10 Juli 2013 di Cinema 21.

The Lone Ranger: Saat Coboy dan Indian Bersama Membasmi Penjahat


Sukses dengan film coboy animasi Rango (2011), Gore Verbinski kini kembali mengajak Johnny Depp dalam film coboy The Lone Ranger. Ini adalah kelima kalinya Verbinski dan Depp bekerjasama. Selain Rango, keduanya juga bersama-sama dalam tiga film seri Pirates of the Caribbean. The Lone Ranger sendiri mengisahkan tentang dua legenda Amerika John Reid/Lone Ranger (Armie Hammer) dan Tonto (Johnny Depp). Berawal dari pertemuan tak disengaja di kereta api, John dan Tonto memulai petualangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Pembangunan rel kereta api didaerah barat ternyata membawa permasalahan baru bagi daerah-daerah yang sedang berkembang. Mulai dari kejahatan yang meningkat sampai perebutan lahan antara kaum kulit putih dan suku Indian, yang merupakan penduduk asli Amerika. Butch Cavendish (William Fichtner) adalah seorang penjahat yang paling dicari oleh hukum. Kedatangannya di negara bagian Texas sangat dinanti oleh para Texas Ranger pimpinan Dan Reid (James Badge Dale) yang tidak lain adalah kakak dari John Reid. Butch berhasil ditangkap dan tiang gantungan pun menantinya di Colby, Texas.

Ternyata, bukan hanya para Texas Ranger saja yang menginginkan Butch, Tonto pun memiliki hasrat yang sama. Namun Butch berhasil lolos setelah kelompoknya menyerang kereta api yang akan membawanya ke Texas. Butch pun kembali menjadi buronan yang paling dicari. Dan Reid dan anak buahnya yang hendak mencari Butch akhirnya mengajak serta John yang kini diangkat menjadi seorang Ranger. Namun sayang, kelompok pimpinan Dan berhasil disergap oleh Butch dan kawan-kawannya. John yang sekarat dalam serangan itu akhirnya berhasil diselamatkan oleh Tonto lewat bantuan seekor kuda putih. Diangkat dari seri televisi tahun 1950-an dan juga sandiwara radio populer.

The Lone Ranger kini menampilkan sebuah kisah yang segar dan penuh tawa. Walau unsur action film ini pun kental ditawarkan. Tidak diragukan lagi kemampuan Johnny Depp memerankan karakter unik Tonto. Duetnya bersama Armie Hammer di film ini patut diacungi jempol. Kemasan The Lone Ranger versi Verbinski dibuat melalui cerita sosok misterius di sebuah Wild West Exhibition tahun 1933 di San Fransisco. Seorang anak kecil berbicara kepada sosok tersebut yang bercerita mengenai Tonto dan Lone Ranger. Layaknya flashback, aksi seru pun dimulai. Tidak hanya cerita yang kuat dibangun oleh Justin Haythe, Ted Elliott dan Terry Rossio, salah satu unsur yang menarik adalah lagu khas The Lone Ranger yang kembali menghiasi film ini. Bagi Anda yang familiar dengan kisah coboy bertopeng ini dipastikan akan menikmati nostalgia saat lagu khas film kembali terdengar. Penasaran dengan aksi Depp dan Hammer di The Lone Ranger, saksikan di bioskop mulai 4 Juli 2013.

Turbo: Ketika Seekor Siput Melewati Batasan Kodratnya


Sebuah pesan mendalam tersurat dari film persembahan DreamWorks Animation berjudul Turbo. "Tidak ada impian yang terlalu besar, dan tidak ada pemimpi yang terlalu kecil," begitulah yang dikatakan dalam film Turbo. Hidup dimulai dari mimpi, begitu kata orang, begitu pula yang diyakini seekor siput yang hidup di kebun, Theo (Ryan Reynold). Meski terlahir sebagai siput yang dikenal bergerak lamban, namun Theo memiliki mimpi yang cukup berani. Ia ingin menjadi cepat. Setiap malam, usai melakukan rutinitas siput sehari-hari, Theo selalu menyaksikan acara balap mobil. Kakak laki-laki Theo, Chet (Paul Giamatti), merasa kesal sekaligus iba dengan adiknya. Chet ingin Theo sadar bahwa itu semua hanyalah mimpi dan Theo harus belajar untuk menerima takdirnya, seekor siput yang lamban. Hal itu tentu tidak digubris oleh Theo. Hingga pada suatu malam, Theo berjalan-jalan keluar seorang diri, meratapi nasibnya dan merasa sedih karena tidak ada yang mendukung untuk menggapai mimpinya, atau setidaknya menghargainya. Ia berjalan cukup jauh hingga ke jalan raya. Lalu karena suatu ketidaksengajaan kecil yang aneh, Theo mendapat suatu berkah yang luar biasa, yaitu kecepatan. Kecepatan yang selama ini ia inginkan.


Meski pada awalnya sempat bingung bagaimana mengontrol bagian 'baru' dalam dirinya, namun Theo cepat beradaptasi. Sayangnya, anugrah yang dirasakan Theo menjadi petaka untuk Chet. Karena ulah Theo, Chet tak lagi dipekerjakan di kebun tempat para siput lainnya tinggal. Kedua kakak beradik ini akhirnya terseret oleh arus kehidupan yang mempertemukan mereka dengan Tito (Michael Pena), seseorang yang mencoba membantu Theo mewujudkan impiannya. Jika bosan dengan cerita animasi yang itu-itu saja, sebaiknya Anda menoleh untuk yang satu ini. Turbo senantiasa membawa kisah segar dan ringan untuk disaksikan disemua kalangan, khususnya anak-anak dan remaja. Pertemanan antar siput dan manusia dalam film Turbo disajikan dengan apik dan sudah pasti menghibur.


Selain dari segi cerita yang segar, film dibawah arahan sutradara David Soren ini tak meninggalkan humor-humor ringan yang dapat dengan mudah mengocok perut Anda. Hal-hal unik dan tidak dibayangkan juga seringkali terjadi dalam film Turbo. Sejumlah nama bintang kelas atas seperti Ryan Reynolds, Paul Giamatti, Michael Pena, Samuel L. Jackson, dan Luis Guzman turut berpartisipasi dalam pengisian suara karakter-karakter di dalam film Turbo ini. Dengan durasi pemutaran selama 96 menit, Turbo siap menghibur Anda di jaringan bioskop Cinema 21 mulai hari ini. Perlu diketahui, Cinema 21 juga menghadirkan Turbo dalam format 3D bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman menonton yang berbeda. Ayo datang dan saksikan keseruan para siput di layar lebar!
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Sinopsis Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger